Selasa, 07 Juni 2011
Senin, 30 Mei 2011
Minggu, 20 Februari 2011
Inilah Kau
KESALAHANKU
Selasa, 11 Agustus 2009
Negara agraris adalah negara yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani . Indonesia merupakan suatu Negara yang dikenal memiliki pertanian yang tangguh, maka dari itu Indonesia dijuluki Negara agraris. Indonesia sebagai Negara agraris terkenal dengan mayoritas penduduknya yang bermatapencaharian sebagai petani. Selain itu, Indonesia juga didukung oleh daerah yang sangat luas untuk sektor atau lahan pertanian. Rangkaian kata – kata tersebut yang sering kita dengar dari guru kita saat kita masih di bangku sekolah dulu. Tapi sekarang di saat kita telah menempuh pendidikan yang lebih lanjut atau bahkan telah memasuki dunia kerja masih pantaskah kita dengan kata “Indonesia adalah Negara Agraris” kata – kata yang kita dengar dahulu.
Indonesia kini telah kehilangan pesonanya. Para petani tak lagi tertolong dengan kegiatannya. Pemerintah kian tak peduli pada para para petani. Mereka semakin membuat petani sengsara. Tak ingat kah mereka dari tangan siapa bulir padi yang mereka makan dihasilkan. Apakah dengan kata “Indonesia telah berhasil mencapai swasembada beras” dapat para petani masih bisa hidup dan menafkahi keluarganya ?, dan apakah hal itu menunjukan pesona agraris telah kembali. Jawabannya jelas saja tidak.
Saat ini para petani sangat memerlukan bantuan. Mereka akan menghadapi sebuah pertempuran yang sangat besar di era global ini. Saat lahan kian menyusut oleh ledakan penduduk, saat pupuk dan benih sangat sulit mereka peroleh, saat harga jual tak sebanding dengan cucuran keringat yang keluar. Kita semua harus lebih memperhatikan para petani karena dari merekalah lahir bahan pangan yang menambah energi kita. Semoga kebijakan yang lebih memihak petani lahir dari para wakil yang telah terpilih oleh rakyat yang duduk di singgasan di Senayan sana.
Mari kita bangun kembali pesona yang telah pudar. Hanya untuk satu tujuan yaitu kesejahteraan rakyat. Sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Mari kita hibur Ibu Pertiwi agar kembali tersenyum, agar pesona agraris Ibu Pertiwi kembali bersinar untuk mencapai Indonesia Raya yang jaya.
Senin, 17 Maret 2008
Detik - detik terus berganti
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu
Perjalanan ku kini telah mendekati akhir
Waktu ku yang telah berlalu
Tak kan ku sia - siakan
Gapura kehidupan telah menanti di depan mata
Sebuah gerbang menuju medan perang sejati
Dimana perjuangan hidupku baru dimulai
Kaki ini tak tertahan ingin melangkah
Menuju sebuah bintang
Bintang yang sangat terang
Bintang harapanku
Karya Galuh Anugrah
Rabu, 27 Februari 2008
RINDUKU PADA GADIS DI MALAM SEPI
Wahai malam yang sepi
Dalam keheningan mu aku terbaring
Kupandang jauh keatas
Kulihat sang dewi bersinar dengan cerah
Dihiasi awan dan bintang – bintang
Wahai malam yang sepi
Kau membawaku terhanyut dalam dalam keindahan
Membuatku teringat pada gadis cantik
Yang kucinta dalam hidupku
Rasa yang teramat sangat ingin berjumpa
Rasa ini tak mudah ku lupakan
Wahai malam yang sepi
Selalu ku tunggu datangnya cinta
Walau ku tak dapat melihat wajahnya
Ku yakin ia merasakan apa yang ku rasa
Angin malam sampaikanlah rasa rinduku ini
Biarkanlah malam yang sepi menjadi saksi
Rasa rindu dari dasar jiwaku
Karya Galuh Anugrah